Senin, 26 Mei 2025

RUKUN HAJI

Rukun haji adalah amalan pokok yang wajib dilakukan dalam ibadah haji. Jika salah satu rukun ini ditinggalkan, maka hajinya tidak sah. Berikut adalah rukun haji beserta dalilnya:


1. Ihram (niat memulai ibadah haji)

Penjelasan: Memasuki niat haji dari miqat (tempat yang telah ditentukan) sesuai waktunya.

Dalil:

Nabi Muhammad SAW bersabda:

إنَّمَا الأَعْمَلُ بِالنِّيَاتِ

"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)


2. Wukuf di Arafah

Penjelasan: Berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah tergelincir matahari hingga terbenam.

Dalil:

Rasulullah SAW bersabda:

الحَجُّ عَرَفَةٌ""

"Haji itu adalah wukuf di Arafah."
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan lainnya – Hadis Shahih)


3. Tawaf Ifadah

Penjelasan: Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali setelah wukuf di Arafah.

Dalil:

Firman Allah SWT:

ثُمَّ لۡيَـقۡضُوۡا تَفَثَهُمۡ وَلۡيُوۡفُوۡا نُذُوۡرَهُمۡ وَلۡيَطَّوَّفُوۡا بِالۡبَيۡتِ الۡعَتِيۡقِ

"Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)."
(QS. Al-Hajj: 29)


4. Sa’i antara Shafa dan Marwah

Penjelasan: Berjalan bolak-balik sebanyak 7 kali dari Bukit Shafa ke Marwah.

Dalil:

Firman Allah SWT:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


۞ اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ 


"Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah.43) Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai44) antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri,45) lagi Maha Mengetahui. "

(QS. Al-Baqarah: 158)


5. Tahallul

Penjelasan: Menggunting atau mencukur rambut kepala sebagai tanda keluar dari ihram.

Dalil:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:


وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ ۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗ ۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍ ۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْ ۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ  ۗذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ ࣖ


"Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu56)  yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban.57) Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya.


Al-Baqarah  [2]:196"
(QS. Al-Baqarah: 196)


6. Tertib (berurutan sesuai urutannya)

Penjelasan: Melaksanakan rukun-rukun di atas secara tertib sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Dalil:

Sabda Nabi SAW saat haji Wada’:

"Ambillah dariku tata cara haji kalian."
(HR. Muslim)


 


0 komentar:

Posting Komentar