Minggu, 22 Juni 2025

Pendidikan nilai dalam perspektif pembelajaran deep learning untuk menanamkan karakter murid di era digital di SD 25 Rukam

Judul : Pendidikan Nilai dalam Perspektif Pembelajaran Deep Learning untuk Menanamkan Karakter Murid di Era Digital di SD 25 Rukam

 

1.     Pendahuluan

Pendidikan Nilai adalah usaha sadar dan terencana untuk menanamkan, mengembangkan, dan menginternalisasikan nilai-nilai tertentu pada peserta didik, guna membentuk etika, moral, budi pekerti, dan karakter. Tujuannya adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya ('insan kamil') yang matang secara intelektual, emosional, spiritual, dan sosial. Konsep-konsep kunci terkait meliputi:

1. Nilai: Keyakinan dasar tentang apa yang baik, benar, atau diinginkan, sebagai rujukan  pilihan dan tindakan.

2. Moral: Penilaian baik/buruknya perbuatan berdasarkan kaidah nilai yang berlaku.

3. Etika: Kajian filosofis sistematis tentang nilai dan prinsip moral.

4. Karakter: Perwujudan nilai dalam perilaku konsisten; kepribadian yang dinilai secara moral. Pendidikan nilai merupakan payung yang mencakup penanaman nilai (termasuk moral dan etika) untuk membentuk karakter. Berbagai pendekatan telah berkembang, seperti penanaman nilai langsung (inculcation), pengembangan penalaran moral (Kohlberg), analisis nilai, dan klarifikasi nilai.

Transformasi digital dalam dunia pendidikan menuntut inovasi dalam penanaman nilai dan karakter, termasuk dalam pembelajaran Bahasa Arab. Pendekatan deep learning atau pembelajaran mendalam memberikan peluang bagi guru untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran secara lebih kontekstual, reflektif, dan bermakna. Pembelajaran ini bertujuan untuk menguraikan strategi implementasi pendidikan nilai berbasis pembelajaran mendalam dalam pembelajaran Bahasa Arab kelas 5 SD di era digital.

Pendidikan karakter tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran di sekolah. Salah satu mata pelajaran yang potensial dalam menanamkan nilai adalah Bahasa Arab, yang tidak hanya mengajarkan aspek kebahasaan, tetapi juga nilai-nilai keislaman seperti kejujuran, kesabaran, dan saling menghormati. Pembelajaran Bahasa Arab kerap dianggap membosankan atau tidak relevan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan baru yakni deep learning yang tidak hanya berfokus pada hafalan kosakata, tetapi juga pada pemahaman mendalam dan penerapan nilai dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini menjadikan murid sebagai subjek aktif dalam membangun makna, sekaligus sarana efektif menanamkan karakter melalui pembelajaran kontekstual dan reflektif.

1.1  Rumusan Masalah

1.       Bagaimana menanamkan Pendidikan nilai dan pembelajaran Deep Learning bisa diintegrasikan dalam pembelajaran Bahasa arab untuk murid kelas 5 SD?

2.       Apa saja strategi yang efektif dalam menanamkan karakter murid melalui pendekatan pembelajaran mendalam pada pembelajaran Bahasa Arab di era digital?

3.       Apa saja tantangan yang dihadapi dalam penerapan Pendidikan nilai berbasis deep learning dalam pembelajaran Bahasa Arab kelas 5 SD, dan bagaimana solusinya?

1.2  Aksi Nyata

Mengimplementasikan Makna, Urgensi Dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Kerangka Pendidikan Nasional Dengan menerapkan pendidikan nilai dalam perspektif pembelajaran deep learning untuk menanamkan karakter murid di era digital saya melakukan aksi nyata sebagai berikut:

1.     Pancangan Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan      : SD/MI                        Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit

Mata Pelajaran            : Bahasa Arab               Topik Materi   :

Kelas / Semester          : V / Ganjil                  

Judul Aksi nyata          : Pendidikan Nilai dalam Perspektif Pembelajaran Deep    Learning untuk Menanamkan Karakter Murid di Era Digital di SD 25 Rukam

A.    Tujuan pembelajaran:

Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu :

 

1.     Siswa dapat menyebutkan nama-nama profesi المهنة dalam Bahasa Arab (Profesi)

2.     Siswa dapat mengidentifikasi profesi المهنة berdasarkan gambar atau deskripsi

3.     Siswa menunjukkan sikap saling menghargai pekerjaan orang lain (aspek karakter/PSE.

4.     Siswa Menunjukkan sikap kerjasama, toleransi, dan tanggung jawab Ketika memanfaatkan sarana IT

 

B.    Sarana Prasarana

1.          kartu Kosakata Bergambar (بطاقات المفردات المصورة)

o  Gambar profesi: dokter, guru, polisi, petani, dll.

o  Dilengkapi tulisan Arab dan terjemahan.

2.          Poster Profesi (لوحات المهنة)

o  Poster besar yang menampilkan berbagai profesi dengan nama dalam Bahasa Arab.

3.          Lembar Kerja Siswa (ورقة العمل)

o  Mencocokkan gambar dengan kata, mengisi titik-titik, teka-teki silang.

4.          Audio Percakapan (محادثة صوتية)

o  Rekaman dialog pendek antar tokoh yang menyebutkan profesi mereka.

5.          Video Pembelajaran (فيديو تعليمي)

o  Animasi atau video nyata yang memperkenalkan profesi dalam bahasa Arab.

6.          Flashcards Interaktif

o  Untuk permainan tanya jawab profesi secara kelompok.

Prasarana (Fasilitas Pendukung)

1.          Ruang Kelas yang Kondusif (الصف الدراسي)

o   Dihias dengan tema profesi agar suasana belajar menyenangkan.

2.          LCD/Proyektor dan Speaker

o  Untuk menayangkan video/audio percakapan profesi.

3.          Papan Tulis Interaktif atau Whiteboard

o  Untuk menuliskan dan menggambar profesi.

4.          Akses Internet / Perangkat TIK

o  Jika pembelajaran berbasis digital atau daring.

5.          Pojok Bahasa Arab Bertema “Pekerjaan”

o  Sudut kelas yang khusus menampilkan kosakata dan benda nyata yang terkait profesi.

C.    Kegiatan Pembelajaran

Pendekatan:

·     Teaching at the Right Level (TaRL)

·     Pembelajaran Deep Learning (berkesadaran, bermakna, dan  menyenangkan)

·     Pendidikan nilai yang menanamkan sikap moral dan karakter bangsa yang  baik

1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

Tujuan: Mengaitkan materi dengan pengalaman siswa serta membangun suasana belajar yang positif dan emosional.

Langkah-langkah:

·       Guru memberi salam dan apersepsi dengan bertanya:
"Apa cita-citamu kelak? Apa pekerjaan orang tua kalian?" (Refleksi sosial emosional).

·       Memutarkan video pendek (2 menit) tentang berbagai profesi dalam kehidupan sehari-hari (dokter, guru, polisi, petani) berbahasa Arab.

·       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan nilai karakter yang akan ditanamkan (kerja sama, tanggung jawab, menghargai profesi).

·       Memutarkan video pendek kelakuan anak muda zaman sekarang, kemudian siswa di arahkan untuk mengidentifikasi sikap atau prilaku yang mencerminkan kebaikan dan yang mencerminkan keburukan.

 

2. Kegiatan Inti (60 Menit)

a. Tahap Eksplorasi (20 Menit)

Tujuan: Memperkenalkan kosakata profesi dalam Bahasa Arab.

·       Guru menampilkan Poster Profesi (لوحات المهنة) di depan kelas.

·       Menggunakan Kartu Kosakata Bergambar, siswa mendengarkan dan mengulangi pengucapan profesi bersama guru (dokter = طبيبٌ, guru = مُعَلِّمٌ, petani = فَلَّاحٌ).

·       Guru menyisipkan nilai karakter: "Semua pekerjaan itu penting dan saling melengkapi, kita harus saling menghargai."

·       Guru juga menyisipkan nilai karakter pemuda masa depan dan jalan yang harus di lakukan bagi keberhasilan pemuda di masa mendatang (menanamkan Pendidikan nilai bagi siswa)

b. Tahap Elaborasi (30 Menit)

Tujuan: Mengembangkan pemahaman dan kemampuan kolaboratif siswa.

·         Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil (heterogen).

·         Masing-masing kelompok memainkan permainan Flashcard Interaktif – tebak profesi berdasarkan gambar dan kata.

·         Siswa mengerjakan Lembar Kerja:

o   Mencocokkan gambar dengan kosakata Arab.

o   Melengkapi kalimat:
“Ayahku seorang  (petani = فلاح)”.

o   Teka-teki silang sederhana dengan petunjuk gambar profesi.

Aspek Karakter/PSE yang dibangun:

·       Kerjasama saat berdiskusi.

·       Toleransi dalam mendengarkan pendapat teman.

·       Tanggung jawab saat menyelesaikan tugas kelompok.

c. Tahap Konfirmasi (10 Menit)

Tujuan: Menguatkan pemahaman siswa.

·     Guru memainkan kembali audio percakapan sederhana antar tokoh, siswa menebak profesi yang disebutkan.

·     Tanya jawab interaktif: “Siapa yang bekerja di sekolah?” → “المعلم

·     Guru memberi pujian dan penguatan nilai:
"Hebat! Kalian belajar bukan hanya untuk tahu, tapi juga untuk jadi anak yang baik dan menghargai orang lain."

3. Kegiatan Penutup (10 Menit)

Langkah-langkah:

·       Refleksi bersama:

o    Apa profesi yang kamu sukai dan kenapa?

o    Bagaimana perasaanmu saat bekerja sama dengan teman hari ini?

·       Siswa menyampaikan satu nilai karakter yang mereka pelajari hari ini.

·       Guru menyimpulkan pembelajaran dan memberi pesan moral:
"Setiap pekerjaan memiliki nilai. Hormatilah pekerjaan orang lain, karena semua penting dalam kehidupan."

·       Doa penutup dan salam.

2.     REFLEKSI

1.      Setelah Menyusun modul 3 Makna, Urgensi Dan Strategi Internalisasi Pendidikan Nilai Dalam Kerangka Pendidikan Nasional, saya menyadari bahwa Pendidikan itu tidak hanya dilihat dari kurikulum Pendidikan nasional tapi eksistensinya terhadapa murid secara mendalam baik itu dari karakter, sikap, pemahaman dan rekam jejak sebagai murid harus di tanamkan rasa mendalam dalam diri murid bahwa dia pernah merasakan Pendidikan sehingga tekadnya sebagai anak bangsa selalu tertanam rasa empati nasionalismenya.

2.      Menyusun modul, mengintegrasikan metode pembelajaran, pendekatan pembelajaran dan menyisipkan Pendidikan Nilai merupakan suatu yang komplek tersendiri bagi saya, saya bersyukur bisa mengikuti Pendidikan ini dikarenakan mendapat ilmu yang banyak yang bisa saya aplikasikan kepada generasi penerus bangsa nantinya, harapan ilmu ini bisa dilaksanakan,implementasikan kepada murid-murid saya dan mengimbasnya kepada teman sejawat.


Kamis, 12 Juni 2025

Menerapkan Pendekatan Teaching At The Right Level (TaRL) Pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas 5 SD

Menerapkan Pendekatan Teaching At The Right Level (TaRL) Pada Pembelajaran  Bahasa Arab Kelas 5 SD
 

A.    Latar Belakang

Teori Prinsip TARL (Teaching at the Right Level) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penyesuaian materi dan metode pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan aktual siswa, bukan berdasarkan usia atau kelas formal. Pendekatan ini dikembangkan oleh Pratham, sebuah organisasi pendidikan di India, dan telah diimplementasikan di berbagai negara untuk meningkatkan hasil belajar, terutama dalam literasi dan numerasi dasar.

            Pembelajaran Bahasa Arab sering kali menggunakan pendekatan klasikal yang kurang mempertimbangkan kemampuan aktual peserta didik. Pendekatan Teaching at the Right Level (TaRL) menekankan pentingnya menyesuaikan pengajaran dengan kemampuan riil siswa, bukan hanya berdasarkan tingkat kelasnya. Pendekatan ini memungkinkan pembelajaran menjadi lebih inklusif, kontekstual, dan efektif.

            Dalam manyampaikan materi bahasa arab kelas 5 SD, ada beberapa murid susah untuk mengingat materi tentang keluarga, sebagian mereka merasa bosan dengan metode pembelajaran yang menoton dan tingkat keaktifan siswa yang tidak merata, maka kegiatan pembelajaran yang harus di rancang dengan dengan menerapkan pendekatan TaRL.

            Dengan nerapkan prinsip Teaching at the Right Level mengharapkan semua murid bisa menanamkan minat yang tinggi terhadap Bahasa Arab dan pelajaran bahasa arab ini bisa menyenangkan bagi murid.

 

B.     Langkah-langkah Menerapkan Prinsip Teaching at the Right Level (TaRL)

1.      Asesmen Awal (Pemetaan Level)

·         Diagnostik Singkat:

Ø  Gunakan metode sederhana (misal: kartu gambar keluarga/quis lisan) untuk mengelompokkan siswa berdasarkan pemahaman:

§  Level Dasar: Siswa belum hafal kosakata. (أَخٌ أَبُ,أُخْتٌ,جَدٌّ, جَدَّةٌ,)

§  Level Menengah: Hafal kosakata tetapi belum bisa membuat kalimat.

§  Level Lanjut: Bisa membuat kalimat (هَذا أَبِي, هذه أُمِّي)

2.  Desain Kegiatan Berdasarkan Level

A. Level Dasar (Permainan Interaktif)

·         Permainan "Kartu Keluarga":

Ø  Siapkan kartu bergambar anggota keluarga dengan tulisan Arab.

Ø  Siswa berlomba menempel kartu di papan sesuai instruksi guru (, أُمُّ وَلَدُ,بِنْتُ,أَخٌ أَبُ,أُخْتٌ,جَدٌّ, جَدَّةٌ,

Ø  Variasi: Siswa menirukan suara anggota keluarga ( بٌ أَ sambil berpura-pura memegang kumis)

·         Lagu   (نشيدة العائلة)

Ø  Nyanyikan lagu sederhana berisi kosakata keluarga dengan gerakan (e.g., tepuk tangan saat menyebut "بأ").

B. Level Menengah (Aktivitas Kolaboratif)

·         Role-Play “بيتي, بيتك

Ø  Siswa berpasangan mempraktikkan percakapan:

§  مَنْ هذا؟ ....         هذا  أبي إِسْمُهُ مَمُوْد

Ø  Berikan pilihan kata kunci di papan untuk memudahkan.

·         Membuat Pohon Keluarga Sederhana:

Ø  Siswa menggambar pohon keluarga di kertas dan melabeli dengan stiker bertuliskan Arab.

C. Level Lanjut (Tantangan Kreatif)

·         Proyek " عائلة المفضلة":

Ø  Siswa membuat poster keluarga favorit (bisa dari cerita/dongeng) dengan deskripsi:

§  هذه عائلة سنديله, لها أخت شريرة

Ø  Presentasi singkat di depan kelas.

·         Permainan " أين الصورة":

Ø  Sembunyikan gambar anggota keluarga di kelas, siswa mencari sambil menjawab pertanyaan (e.g., "أين صورة الجدتي؟").

3. Strategi Pembelajaran Inklusif

·         Rotasi Kelompok:

Ø Bagi kelas menjadi 3 kelompok (Dasar, Menengah, Lanjut) dan rotasi setiap 15 menit dengan aktivitas berbeda.

Ø Contoh aliran:

§  Kelompok 1: Permainan kartu → Kelompok 2: Role-play → Kelompok 3: Proyek poster.

·         Peer Teaching:

Ø  Siswa level lanjut membimbing teman level dasar (e.g., mengoreksi pelafalan).

4. Evaluasi Formatif Menyenangkan

·         "Kuis Cepat" dengan Dadu:

Ø  Dadu bertuliskan anggota keluarga, siswa melompat sambil menyebutkan kata yang muncul.

·         Exit Ticket:

Ø  Setiap siswa menulis 1 kosakata baru yang dipelajari di sticky note sebelum pulang.

 5. Tips Tambahan

·         Manajemen Waktu:

Ø  Alokasikan lebih banyak waktu untuk level dasar (e.g., 20 menit bermain kartu vs. 10 menit proyek).

·         Reward System:

Ø  Berikan stiker bintang Arab (نجمة) untuk partisipasi aktif.

C.  Kesimpulan

TaRL menekankan pembelajaran yang disesuaikan dengan level kemampuan individu siswa, bukan berdasarkan kelas atau usia. Hal ini membantu mengatasi ketimpangan pemahaman dalam satu kelas.

D.    REFLEKSI

Penerapan pendekatan TaRL (Teaching at the Right Level) terbukti efektif mengatasi masalah heterogenitas kemampuan siswa dalam menguasai kosakata bahasa Arab tentang keluarga. Dengan mengelompokkan siswa berdasarkan level pemahaman, pembelajaran menjadi lebih terarah dan inklusif. Siswa yang awalnya pasif mulai terlibat aktif karena materi disesuaikan dengan kemampuan mereka.

                        Dengan ktivitas berbasis permainan (kartu keluarga, role-play) mengurangi kebosanan. Partisipasi             merata melalui strategi rotasi kelompok dan peer teaching siswa level lanjut merasa tertantang,               sementara siswa level dasar terbantu dan Asesmen formatif (kuis dadu, exit ticket) membantu guru                memantau kemajuan tanpa tekanan.