Senin, 10 April 2023

Doa kamilin Atau Doa Sholat Tarawih

  Doa kamilin Atau Doa Sholat Tarawih

Doa Kamilin

بسم الله الرحمن الرحيم


اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Terjamahnya:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-
kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya,
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, oh Tuhan, Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

Kamis, 30 Maret 2023

Pengertian Puasa: Jenis, Syarat, Rukun, dan Ketentuannya

 

Pengertian Puasa: Jenis, Syarat, Rukun, dan Ketentuannya

Pengertian Puasa – Siapa sih yang tidak mengenal ibadah puasa? Grameds pasti sudah tahukan kalau ibadah puasa ini adalah ibadah yang mengharuskan manusia yang melaksanakan ibadah ini untuk menahan lapar, serta segala sesuatu menurut kepercayaan masing-masing.

Mengapa demikian? Karena diketahui bahwa pelaksanaan ibadah puasa dinilai berbeda tergantung dengan kebijakan serta tata cara yang ditetapkan kepercayaan tertentu. Ibadah puasa kerap dilakukan dalam rangka untuk memenuhi ibadah yang ada dalam suatu agama atau kewajiban yang harus dilaksanakan umat dalam kepercayaan suatu agama.

Di agama Islam sendiri, puasa menjadi ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umatnya. Hal ini dibuktikan dengan masuknya ibadah puasa dalam urutan ketiga di rukun islam. Puasa wajib yang ada di agama islam biasanya disebut dengan puasa Ramadhan.

Sama seperti namanya, puasa Ramadhan ini dilaksanakan ketika sudah memasuki tanggal 1 bulan Ramadhan menurut tanggalan hijriyah. Secara harfiah, pelaksanaan puasa Ramadhan ini dilakukan selama satu bulan penuh dalam bulan Ramadhan, yang artinya sekitar 29 sampai 30 hari.

Seperti yang Grameds tahu dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam, umat muslim diberi kewajiban untuk menahan diri dari rasa lapar, haus, serta berbagai hal yang memiliki potensi membatalkan ibadah puasa. Periode pelaksanaan puasa sendiri dimulai dari saat matahari terbit ditandai dengan imsak dan diakhiri ketika matahari sudah terbenam ditandai dengan dikumandangkannya adzan maghrib.

Nah Grameds dalam artikel ini kami akan mengajak Grameds untuk mempelajari mengenai pengertian puasa dalam agama islam dengan beberapa pengetahuan lain, seperti jenis puasa dalam agama islam, syarat puasa, rukun puasa, hal yang disunnahkan saat berpuasa, hal-hal yang dapat membatalkan puasa, waktu haram berpuasa, orang yang boleh membatalkan puasa, serta hikmah berpuasa dalam agama islam. Kami juga akan memberikan beberapa penjelasan mengenai ibadah puasa versi agama lain.

A. Pengertian Puasa

Seperti yang sudah katakana di awal, bahwa puasa merupakan salah satu ibadah yang dilakukan dengan cara menahan rasa lapar dan haus. Puasa sendiri memiliki pengertian-pengertian lain baik pengertian secara umum dan pengertian puasa dalam agama islam.

1. Pengertian Ibadah Puasa secara Umum

Secara umum, puasa merupakan salah satu kegiatan yang dinilai sebagai kegiatan sukarela yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari makanan, minuman atau juga bisa keduanya, perilaku buruk, dan semua hal yang memiliki potensi untuk membatalkan puasa tersebut selama masih dalam periode pelaksanaan puasa tersebut.

Puasa yang murni biasanya dilakukan dengan menahan diri untuk makan dan minum dalam kurun waktu tertentu, umumnya puasa dilaksanakan dalam kurun waktu satu hari atau selama 24 jam, atau juga bisa beberapa hari. Lamanya periode puasa ini bergantung pada ketentuan puasa.

Perlu diketahui bahwa puasa ada puasa lain yang hanya membatasi seseorang untuk mengkonsumsi zat atau makanan tertentu. Perlu Grameds ketahui bahwa puasa juga dapat membatasi seseorang dari berbagai aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas seksual. Karena umumnya puasa dilaksanakan untuk menunaikan ibadah dalam suatu agama, selain itu puasa juga kerap dilaksanakan untuk menaikkan tingkat kespiritualan seseorang.

Puasa dengan tujuan seperti itu biasanya dilakukan oleh seseorang yang sudah sering bertapa atau rahib. Kesimpulannya, puasa dilakukan untuk menahan diri dengan cara mengekang diri dari berbagai macam tujuan serta keinginan. Puasa kerap diartikan sebagai kegiatan yang sangat berguna untuk menekan nafsu duniawi pada diri manusia.

2. Pengertian Ibadah Puasa secara Syariat Islam

Menurut agama islam, puasa disebut dengan Shaum yang berasal dari Bahasa Arab : صوم merupakan ibadah yang bersifat wajib untuk dilaksanakan ketika bulan Ramadhan telah tiba. Ibadah ini juga dilaksanakan selama satu bulan penuh lalu akan ditutup dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Pelaksanaan puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan minum serta semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an. Puasa ditujukan untuk dapat membentuk serta menanamkan sikap-sikap teladan dan meningkatkan ketakwaan seorang Muslim kepada Allah SWT.

3. Pengertian Ibadah Puasa secara Bahasa

Puasa sendiri merupakan terjemahan dari istilah aslinya yang berasal dari Bahasa Arab, yaitu kata Shaum. Kata tersebut secara Bahasa memiliki arti mencegah atau menahan.

B. Jenis Puasa Dalam Agama Islam

Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.

B. Jenis Puasa Dalam Agama Islam

Dalam agama islam, ibadah puasa dibagi menjadi dua hukum, yaitu jenis puasa dengan hukum wajib dan yang kedua adalah jenis puasa dengan hukum Sunnah.

D. Rukun-rukun Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memiliki beberapa rukun puasa yang diambil dari syariat islam. Berikut ini rukun puasa dalam agama islam.

1. Islam

Rukun pertama dalam melaksanakan ibadah puasa di agama islam adalah sesroang haruslah memeluk atau beragama islam seperti yang telah disampaikan pada syarat berpuasa menurut syariat islam.

2. Membaca niat

Membaca niat serta doa puasa merupakan tahapan yang sangat penting untuk dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa. Umat muslim akan membaca niat sebelum mereka menjalankan ibadah puasa tepatnya setelah mereka melaksanakan sahur atau juga dapat dilakukan sebelum fajar tiba. Ada beberapa hadist yang menyatakan bahwa pembacaan niat dan doa dapat dilakukan malam harinya sebelum tidur.

3. Menahan serta mengontrol diri

Ketika berpuasa, umat muslim menahan serta mengontrol diri mereka dari segala hawa nafsu baik hawa nafsu makanan, minuman, kegiatan seksual, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa.

E. Hal-hal yang Disunnahkan Ketika Menjalankan Puasa Dalam Agama Islam

Ketika berpuasa, umat muslim disunahkan untuk melakukan beberapa Sunnah dalam menjalankan puasa untuk bisa menambah pahala dan meningkatkan derajat umat muslim. Berikut ini hal-hal yang disunnahkan ketika berpuasa dalam agama islam.

a. Melambatkan sahur
b. Menyegerakan berbuka ketika sudah waktu berbuka
c. Membaca doa atau niat berbuka puasa
d. Ketika berbuka diawali dengan makanan/minuman yang manis
e. Bersedekah memberi makanan berbuka untuk sesame
f. Lebih giat dalam beribadah dan bersedekah

F. Waktu-waktu Dilarang Melaksanakan Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah berpuasa dalam agama islam ternyata memiliki waktu atau saat yang melarang umatnya untuk melakukan ibadah tersebut. Berikut ini adalah beberapa waktu umat islam dilarang atau bahkan sampai diharamkan untuk melaksanakan ibadah berpuasa.

a. Hari raya Idul Fitri (1 Syawal)

Agama islam mengharamkan tanggal 1 Syawal bagi umatnya yang ingin melaksanakan ibadah puasa karena agama islam menetapkan tanggal 1 Syawal sebagai hari yang sakral untuk umat agama islam. Bagaimana tidak? Tanggal 1 Syawal merupakan hari kemenangan untuk umat agama islam.

b. Hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)

Tanggal 10 Dzulhijjah ditetapkan sebagai hari raya kedua oleh agama islam. Pada hari tersebut, umat islam diharamkan untuk berpuasa dan disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban lalu dibagikan kepada kerabat serta fakir miskin atau orang-orang yang kurang mampu. Hal itu bertujuan agar mereka juga dapat merasakan kebahagiaan serta kegembiraan mengkonsumsi daging hewan qurban.

– Tiga hari tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)
– Hari syak (30 Sya’ban)
– Berpuasa selamanya
– Wanita yang sedang haid atau nifas dan belum mandi besar
– Seorang istri yang berpuasa Sunnah tanpa izin dari suami

Selain itu ada waktu yang dianggap makruh bagi seorang muslim yang ingin melaksanakan puasa, yaitu pada saat hari Jum’at, dengan keterangan berpuasa tanpa didahului berpuasa di hari sebelumnya.

G. Hal-hal yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

Ibadah puasa dalam agama islam memberikan beberapa hal yang dapat membatalkan puasa menurut syariat puasa dalam agama islam. Berikut ini beberapa hal yang dapat membatalkan puasa dalam agama islam.

– Makan, minum atau memasukkan benda dengan sengaja ke dalam lubang atau rongga tubuh,
– Melakukan kegiatan seksual,
– Menyengajakan muntah,
– Menyengajakan keluarnya air mani,
– Tiba-tiba haid atau nifas,
– Kehilangan akal (gila atau tiba-tiba pingsan),
– Keluar dari agama islam dan memeluk agama lain (murtad).

Ada beberapa hal-hal yang membatalkan puasa apabila dilakukan dengan tidak sengaja maka tidak akan batal batal puasanya, seperti apabila tidak sengaja makan atau minum serta melakukan kegiatan seksual.

H. Jenis-jenis Orang yang Membatalkan Puasa Dalam Agama Islam

Dalam pelaksanaan ibadah puasa ini tentunya ada umat yang akan melakukan pembatalan puasa baik dikarenakan situasi atau memang tidak dibolehkan berpuasa. Berikut ini akan kami sajikan beberapa jenis orang yang membatalkan puasa beserta dengan jenis hal yang digunakan untuk mengganti puasa tersebut.

1. Orang yang wajib mengqadha

Orang-orang dibawah ini diberi kesempatan untuk boleh tidak melakukan puasa, namun mereka harus menggantinya dengan berpuasa dilain hari sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkannya.

1. Tidak berpuasa karena sakit (ada harapan pulih),
2. Seorang musafir atau berpergian jauh dengan jarak minimal 89 km dari rumah,
3. Wanita yang sedang hamil,
4. Ibu-ibu yang sedang fase menyusui anak,
5. Wanita yang sedang haid atau nifas,
6. Seseorang yang tidak sengaja membatalkan puasanya.

2. Orang yang tidak wajib mengqadha, namun wajib fidyah

Orang-orang dibawah ini adalah orang yang tidak berpuasa dan tidak diwajibkan untuk menggantinya, namun mereka diwajibkan untuk membayar fidyah (memberi makan fakir miskin di hari ia tidak berpuasa)

1. Tidak berpuasa karena sakit (tidak ada harapan pulih) dan
2. Orang tua yang sudah tidak mampu menjalankan puasa.

3. Orang yang wajib mengqadha dan melaksanakan kafarat

Bagi umat muslim yang membatalkan puasa dengan cara bersetubuh harus menggantinya dengan mengqadha puasa tersebut disertai dengan melakukan kafarat. kafarat sendiri berarti memerdekakan atau membebaskan hamba sahaya yang mukmin. Jika tidak ada yang bisa dimerdekakan maka seorang muslim tadi diperintahkan untuk berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Apabila dia tetap tidak bisa, maka dia diperintahkan untuk memberi makan orang miskin dengan jumlah yang ditentukan yaitu sebanyak 60 orang miskin, dengan masing-masing mendapatkan 576 gram bahan makanan pokok.

I. Keutamaan dan Hikmah Berpuasa Dalam Agama Islam

Berpuasa dalam agama islam apalagi berpuasa Ramadhan yang diwajibkan oleh Allah merupakan ibadah yang ditujukan agar umat islam selalu menghamba hanya kepada Allah SWT.

Ibadah puasa memiliki beberapa keutamaan menurut syariat islam, seperti umat muslim yang melaksanakan puasa akan melewati sebuah pintu di surga yang bernama Rayyan, pintu surga tersebut adalah pintu yang di khususkan untuk muslim yang berpuasa. Selain itu, Allah akan memberi kelebihan kepada muslim yang berpuasa dengan menjauhkannya dari api neraka sejauh 70 tahub perjalanan masa akhiratnya.

Berikut beberapa hikmah yang diperoleh dari melaksanakan ibadah puasa dalam agama islam.

1. mendapatkan beberapa pendidikan rohani,
2. memperbaiki cara bergaul seorang muslim,
3. bermanfaat untuk kesehatan.

J. Ibadah Puasa Dalam Agama/Kepercayaan Lain

Seperti yang kami katakana di awal bahwa ibadah puasa ini tak hanya dilaksanakan oleh agama islam saja. berikut akan kami sajikan beberapa ibadah puasa dari agama lain.

1. Ibadah Puasa dalam Agama Kristen

Di dalam agama Kristen, ibadah puasa mengartikan sebagai bentuk pertobatan umat terhadap nafsu duniawi. Untuk pelaksanaannya sendiri terdapat beberapa versi yang berbeda, namun tujuan pelaksanaannya tetap sama.

2. Ibadah Puasa dalam Yahudi

Di dalam ajaran Yahudi, ibadah puasa diartikan sebagai kegiatan dimana mengharuskan untuk menahan makan dan minum, termasuk air sekalipun. Sampai-sampai dalam pelaksanaannya mereka diharamkan untuk menggosok gigi pada puasa yang dilaksanakan di hari besar.

3. Ibadah Puasa dalam Agama Buddha

Di dalam agama Buddha, puasa menjadi bagian dari pelaksanaan kegiatan Atthasila yang biasanya dilaksanakan pada hari uposatha. Hari tersebut adalah hari dimana umat Buddha melakukan sebuah pengamatan dan perenungan mengenai kehidupan Sang Buddha di masa lalu.

4. Ibadah Puasa dalam Agama Katolik

Di dalam agama Katolik, khususnya Katolik Roma, umumnya puasa akan dilaksanakan dengan diawali makan sampai kenyang sekali dalam sehari dan dilakukan di hari Rabu Abu atau Jumat Agung (wajib).

Baca Juga:

Nah itulah beberapa informasi yang dapat kami berikan mengenai pengertian puasa baik secara umum, Bahasa, maupun dalam agama islam. Puasa merupakan ibadah yang dilakukan oleh hampir seluruh agama yang tersebar di dunia. Pelaksanaan puasa di berbagai agama pun tidak jauh berbeda, yaitu sama-sama menahan lapar, haus, serta segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa tersebut.


Senin, 04 Juli 2022

Do'a Ketika Sampai di Mina Dan Muzdalifah

Da'a Ketika Sampai di Mina

اللَّهُمَّ هَذَا مِنَى فَامْنُنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَ
Allahumma hadzaa mina famnun ‘alayya bimaa mananta bihi ‘ala awliyaa ika wa ahli thaa’atika

Artinya : " Ya Allah, tempat ini adalah di Mina, maka anugerahkanlah aku apa yang Engkau telah anugerahkan kepada orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu”.

                         Da'a Ketika Sampai di Muzdalifah

اللَّهُمَّ إِنَّ هَذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيْهَا أَلْسِنَةٌ مُخْتَلِفَةٌ، تَسْأَلُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِيْ مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Allahumma inna hadzihi muzdalifatu jumi’at fiihaa alsinatun muhtalifatun, tas’aluka hawaa ija mutanawan ‘atan faj’alnii mimman da’aaka fastajabta lahu watawakkala ‘alaika fakaffaitahu yaa arhamarraahimiin.

Artinya : " Ya Allah, sesungguhnya ini Muzdalifah telah berkumpul bermacam-macam bahasa yang memohon kepada-Mu. Hajat keperluan yang aneka ragam. Maka masukkanlah aku kedalam golongan orang yang memohon kepada-Mu, lalu orang yang memohon kepada-Mu, lalu Engkau penuhi permintaannya, yang berserah diri pada-Mu” lalu Engkau lindungi dia. Wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih".


Minggu, 06 September 2015

Ibadah Qurban

إِنَّآ أَعۡطَيۡنَٰكَ ٱلۡكَوۡثَرَ ١  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَٱنۡحَرۡ ٢  إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ ٱلۡأَبۡتَرُ ٣

1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus

Sebuah kisah pada saat Nabi Ibrahim diperitahkan oleh Allah SWT. untuk menyembelih putranya yakni Nabi Ismail, telah menjadi sebuah tradisi turun-temurun, bagi kalangan umat Islam. Nabi Ibrahim yang sulit untuk menyembelih putranya sendiri, beliau telah mengabaikan perasaannya tersebut, demi menjalankan serta mendekatkan dirinya kepada Allah Sang Pencipta.
Nabi Ibrahim diutus oleh Allah SWT. untuk mengorbankan putranya Nabi Ismail melalui (lewat) mimpinya. Pada waktu itu Nabi Ibrahim yang gunda gulana akhirnya pun menceritakan perihal mimpinya kepada istrinya. dan istrinya pun berkata bahwasanya Jika memang itu merupakan perintah dari Allah SWT., maka segera laksanakanlah !
Kesungguhan serta keihklasan Nabi Ibrahim dengan menjalankan perintah Allah SWT.,  dibalas dengan perubahan (pergantian) putranya (Nabi Ismail) dengan hewan kurban. Hingga pada akhirnya pun Nabi Ismail tidak jadi disembelih. Keteguhan serta kesabaran Nabi Ibrahim ini, telah memberikan suatu kesadaran bahwasanya Allah SWT. memilik jawaban atas semua perintah yang diberikan. Allah SWT dengan segala Maha kesempurnaanNya telah memiliki alasan tertentu didalam setiap ujian yang diberikanNya kepada seluruh hambanya (manusia).
Saudaraku.., Dari keteguhan serta ketabahan hati yang dimiliki Nabi Ibrahim ini dapat pula kita menarik 3 inti pokok makna dalam berkurban (Idul Adha) ;
  • Yang Pertama, makna berkurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. “Berkurban” itu berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalanya kepada Allah Sang Pencipta. Seperti misalnya Nabi Ibrahim yang telah mengikhlaskan Putranya (Nabi Ismail) yang sesungguhnya sangat beliau cintai, dengan perintah Allah maka beliau rela untuk mengurbankan putranya tersebut, hal ini tentunya merupakan wujud dari penyerahan dirinya kepada Allah SWT.
  • Yang Kedua, dengan cara berkurban manusia tersebut diajarkan untuk berbagi kepada para mukmin lain, yang pastinya mereka kurang mampu. sepeti misalnya yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa Allah SWT selalu mempunyai alasan yang sangat kuat untuk memerintahkan para hambanya (manusia) untuk berkurban. Dengan adanya kurban ini kaum muslim yang kurang mampu juga ikut merasakan bagaimana indahnya islam dengan adanya hari kurban tersebut.
  • Yang Ketiga, dengan berkurban keikhlasan dari manusia itu pastinya diuji, diuji dari sifat rakus dan tamak akan harta dunia yang mereka senangi. Kurban itu berarti memberikan apa yang telah kita cintai (duniawi) serta apa yang kita sayangi, dalam hal ini adalah harta yang kita miliki, yakni dengan cara berkurban tersebut.

Minggu, 07 Juni 2015

Contoh Pidato Pildacil Berbakti Kepada Orang Tua

السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي أَرْسَلَهُ بِالْهُدٰي وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلي الدِّيْنِ كُلِّهِ، الصَّلَاةُ وَالسَّلاَمُ عَلي أَشْرَفِ الأَنْبِيَإِوَالمُرسَلِيْنَ وَعَليٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، قَالَ اللهُ تَعَالي فيِ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ : وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ وَحَمۡلُهُۥ وَفِصَٰلُهُۥ ثَلَٰثُونَ شَهۡرًاۚ .ِالأحقاف ١٥ صدق اللهُ العظيم
Yang saya hormati para dewan juri, guru-guru dan para hadirin yang sempat hadir pada saat ini. Alhamdulilah segala fuji bagi allah yang telah memberikan kepada kita kesehatan sehingga kita dapat menjalankan segala aktifitas kita sehari-hari dengan penuh berkah, Amiin..
Shalawat dan salam marilah kita sampaikan untuk baginda kita nabiyyuna Muhammad SAW.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad.
Para hadirin yang saya hormati ….
dalam kesempatan kali ini saya akan manyampaikan tentang Berbakti kepada Kedua orang tua.
Berangkat dari firman Allah dalam surat Al-Ahqof ayat 15 :
وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ كُرۡهٗا وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)”. Al-Ahqof : 15
Para hadirin rahimakumullah…
Dari segi hukum sudah jelas bahwa berbakti kepada kedua orang tua itu adalah wajib ain, maksudnya semua orang dan siapa saja wajib berbakti kepada orang tuanya tanpa kecuali. Karena apa ?
Kaena ayatnya jelas  وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيۡهِ إِحۡسَٰنًاۖ kami perintahkan kepada sekalian manusia untuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan bukan kepada binatang …
Ini perintah langsung dari allah SWT agar kita berbuat baik kepada kedua orang tua .
Dalam bahasa jermannya Mak kek Bak atau dalam bahasa spanyolnya BU dan PAK..

Selanjutnya ada kata حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ كُرۡهٗا   : “mengandungya bersusah payah”.
Tak terbayangkan para hadirin bagaimana susahnya mengandung itu, dengan perut buncit harus dibawa kemanapun pergi. Ke WC ke kebun ke kali dll harus dibawa.

Para hadirin yang dimuliakan allah ..
Tidak ada yang namanya kandungan bisa di titipkan ..
Misalnya ada ibu sedang ngandung berkata kepada anaknya yang masih dalam kadungan, nak ibu mau ke WC kamu saya titipkan kepada kucing dulu ya.. tidak bisa… harus di bawa.

Atau gini bang ibu lagi  capek nih bawa kandungan ibu titip kandungan ibu dalam perut abang ya.
Si abang calon bapak bayi hanya bisa nyengir apa udah stress ya istri saya…?

Para hadirin yang dimuliakan allah …
Sang bapak lihat istrinya tercinta sedang hamil tidak bisa tinggal diam, istri saya mau melahirkan nih, cari uang untuk melahirkan sang istrinya.
Kalau sebelumnya tidak pernah sang istri minum susu, dibelikannya susu cap Mommy Essensis.

Itu baru dalam kandungan belum lagi ketika mau melahirkan وَوَضَعَتۡهُ كُرۡهٗاۖ  : “melahirkannya susah payah”:
Melahirkan itu bukan susah saudara-saudari, tapi sang ibu bilang saya taruhkan nyawa saya agar anak ini bisa dilahirkan kedunia. Begitu seharusnya sang ibu bilang.
Tapi dia hanya bisa bilang Huh Huh Huh Haaaaa Huh Huh Huh Aaaah… ngikuti aba-aba dari sang bidan. Setelah anaknya lahir barulah sang ibu bisa tersenyum.

Belum lagi memeliharanya sampai ia dewasa …
Para hadirin yang dimuliakan allah …
Wahai para anak-anak semuanya yang ada disini, maaf kalau yang belum pernah merasa menjadi anak tolong jangan disini ya.
Coba perhatikan ibu-ibu yang lagi gendong anaknya, sang anak sampai umur 3-4 tahun selalu kurang ajar menurut pandangan kita, lagi enak-enak gendong cir kencing, pet berak. Itupun tak tau tempat kadang2 sedang makan.
Bahkan ada juga yang sudah jenggotan masih kurang ajar sama orang tuanya harta bapaknya yang tinggal satu-satunya yaitu rumah ia gadaikan ke Bank. Kurang ajar ini maaf ini banyak terjadi sekarang ini.
Para hadirin yang dimuliakan allah …
Beberapa bulan yang lalu ada seorang anak menuntut ibunya satu milyar…
Ibunya yang sudah merawatnya, menggendongnya, menyapihnya diakhir masa tuanya diminta diminta uangnya. Akhirnya agar sang ibu bisa menebus semua itu saudarinya yang lain rela melelang jantungnya seharga tuntutan anak yang durhaka tadi. Nauzubillah..     

Dosa-dosa besar itu adalah menyekutukan Allah, dan DURHAKA kepada orang tua, dan 
membunuh manusia dan juga sumpah palsu”. (H.R. Bukhari)
Dosa besar bagi orang yang  durhaka kepada kedua orang tuanya.

Perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua juga terkandung dalam surah al ankabut ayat : 8 sebagimana anrtiny

Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Saudari hadirin yang dirahmati allah..
Marilah kita sama-sama memahami dan menghormati kedua orang tua kita sebagaimna mereka juga berbuat baik kepada kita dan bahkan kita harus lbih baik prilakukua terhadap kedua orang tua kita.
Ingat ridho nya allah apa pada ridho kedua orang tua, sementara seseorang akan masuk surya karena ridhonya Allah

Para hadirin rahimakumullah…
Cukup sekian pidato saya moga ada manfaatnya .
Kalau ada kata-kata saya salah mohon dimaafkan, semoga bermanfaat.
Sekian dan terima kasih

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاتة