Selasa, 24 Juli 2012

Doa Ketika mau menyembelih aqiqoh (الدعاء عند ذبح العقيقة


Doa Ketika mau menyembelih aqiqoh (الدعاء عند ذبح العقيقة)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ
اللَّهُمَّ رَبِّي اِنَّ هَذِهِ عَقِيْقَةُ فُلاَنِ ابْنِ فُلاَنْ دَمُهَا بِدَمِهِ وَلَحْمُهَا بِلَحْمِهِ وَعَظْمُهَا بِعَظْمِهِ وَجِلْدُهَا بِجِلْدِهِ وَشَعْرُهَا بِشَعْرِهِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا فِدَاءً لِفُلاَنِ ابْنِ فُلاَنْ مِنَ النَّارِ.
Allahumma robbi hadzihi aqiqotu fulanibni fulan (si Ahmad anak Pak Dullah) damuha bidamihi walahmuha bilahmihi wa azdmuha biazdmihi wajilduha bijildihi wasya’ruha bisya’rihi. Allahummaj ‘al fidaa an lifulanibni fulan(si Ahmad anak Pak Dullah) minannaar.
Artinya : “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, ya  Allah ya tuhan kami, bahwasanya hewan aqiqohnya si Ahmad anak Pak Dullah) darahnya aqiqoh untuk menebus darahnya, daging aqiqohnya untuk menebus dagingnya, tulangnya untuk menebus tulangnya, kulit aqiqoh untuk menebus kulitnya, dan rambutnya untuk menebus rambutnya. Ya Allah, jadikanlah aqiqoh ini sebagai tebusan si (Ahmad anak Pak Dullah)”.

Do’a mohon Kebaikan Agama dan Dunia


Do’a mohon Kebaikan Agama dan Dunia
اللَّهُمَّ اَصْلِحْ لِي دِيْنِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ اَمْرِي وَاَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيْهَا مَعَاشِي وَاَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيْهَا مَعَادِي وَاجْعَلِ الحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَحَةً لِي كُلِّ شَرٍّ.
 Allahumma aslih lii diinii alladzhi huwa ‘ismatu amri wa’aslih lii dunya yallati fiiha ma’asyii wa’aslii aakhiratii allati fiiha ma’aadii waj’alilhayaata ziyaadatalli fii kulli khoirin waj’alilmauta rahatallii kulli syarrin.
Artinya : “Ya Allah, baikkanlah agamaku yang menjadi penjaga urusanku, baikkanlah duniaku yang menjadi menghidupku, baikkanlah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, jadikanlah hidupku untuk menambah melakukan kebaikan, dan jadikan kematian sebagai kesenangan bagiku dari semua kejelekan”.

DO’A KETIKA BERBUKA BAGI ORANG YANG


DO’A KETIKA BERBUKA BAGI ORANG YANG
BERPUASA
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِرَحْمِتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
“Ya Allah!, Sesungguhnya aku me-mohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya memberi ampunan atasku.

HR. Ibnu Majah: 1/557. Hadits ini hasan menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Takhrij Al-Adzkar, lihat Syarah Al-Adzkar: 4/342.


BERDO’A UNTUK ORANG YANG MEMBERI
MINUMAN

اللَّهُمَّ اطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي
“Ya Allah! Berilah makan orang yang memberiku makan dan berilah minuman orang yang memberiku minuman.

HR. Muslim: 3/126.

DO’A APABILA BERBUKA DI RUMAH ORANG LAIN

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ المَلاَئِكَةُ
“Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendo’akan.

Sunan Abu Dawud: 3/367, Ibnu Majah: 1/556 dan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 296-298. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud: 2/730.

UCAPAN ORANG YANG BERPUASA BILA
DIHINA
إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ
”Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Sesungguhnya aku sedang berpuasa”.

HR. Bukhari dengan Fathul Bari: 4/103, Muslim: 2/806.

Jumat, 13 Juli 2012

WAJIBNYA PUASA RAMADHAN

Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu sekalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu sekalian bertaqwa “( QS Al-Baqarah : 183 ).

1. Puasa Ramadhan hukumnya Fardu `Ain
2. Puasa Ramadhan disyari’atkan bertujuan untuk menyempurnakan ketaqwaan DIANTARA KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN KEUTAMAAN BERAMAL PADA BULAN RAMADHAN adapun diantara keutamaan bulan ramadhan adalah

1. Bulan Ramadhan adalah:
a. Bulan yang penuh Barakah.
b. Pada bulan ini pintu Jannah dibuka dan pintu neraka ditutup.
c. Pada bulan ini Setan-Setan dibelenggu.
d. Dalam bulan ini ada satu malam yang keutamaan beramal didalamnya lebih baik daripada beramal seribu bulan di bulan lain, yakni malam LAILATUL QADR.
e. Pada bulan ini setiap hari ada malaikat yang menyeru menasehati siapa yang berbuat baik agar bergembira dan yang berbuat ma’shiyat agar menahan diri.

2. Keutamaan beramal di bulan Ramadhan antara lain :
a. Amal itu dapat menutup dosa-dosa kecil antara setelah Ramadhan yang lewat sampai dengan Ramadhan berikutnya.
b. Menjadikan bulan Ramadhan memintakan syafaa’t.
c. Khusus bagi yang puasa disediakan pintu khusus yang bernama Rayyaan untuk memasuki Jannah.

3.RUKUN - RUKUN PUASA
a. Berniat sejak malam hari, biasanya dilakukan setelah shalat tarawih
b. Menahan makan, minum, koitus (Jima’) dengan istri di siang hari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), Wanita yang sedang haidh dilarang puasa sampai habis masa haidhnya, lalu melanjutkan puasanya. Di luar Ramadhan ia wajib mengqadha puasa yag ditinggalkannya selama dalam haidh.

4. KERINGANAN UNTUK TIDAK PUASA RAMADHAN Orang Mu’min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak puasa Ramadhan, tetapi wajib mengqadha di bulan lain, mereka itu ialah :

a). Orang sakit yang masih ada harapan sembuh.
b) Orang yang bepergian ( Musafir ). Musafir yang merasa kuat boleh meneruskan puasa dalam safarnya, tetapi yang merasa lemah dan berat lebih baik berbuka, dan makruh memaksakan diri untuk puasa. Orang Mu’min yang diberi kelonggaran diperbolehkan untuk tidak mengerjakan puasa dan tidak wajib mengqadha, tetapi wajib fidyah (memberi makan sehari seorang miskin).

Mereka adalah orang yang tidak lagi mampu mengerjakan puasa karena :
a). Umurnya sangat tua dan lemah.
b). Wanita yang menyusui dan khawatir akan kesehatan anaknya.
c). Karena mengandung dan khawatir akan kesehatan dirinya.
d). Sakit menahun yang tidak ada harapan sembuh. e). Orang yang sehari-hari kerjanya berat yang tidak mungkin mampu dikerjakan sambil puasa, dan tidak mendapat pekerjaan lain yang ringan. Adapun

5. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA adalah
a. Sengaja makan dan minum di siang hari. Bila terlupa makan dan minum di siang hari, maka tidak membatalkan puasa.
b. Sengaja membikin muntah, bila muntah dengan tidak disengajakan, maka tidak membatalkan puasa.
c. Dengan sengaja menyetubuhi istri di siang hari Ramadhan, ini disamping puasanya batal ia terkena hukum yang berupa : memerdekakan seorang hamba, bila tidak mampu maka puasa dua bulan berturut-turut, dan bila tidak mampu, maka memberi makan enam puluh orang miskin.
d. Datang bulan di siang hari Ramadhan ( sebelum waktu masuk Maghrib)

 6. HAL-HAL YANG BOLEH DIKERJAKAN pada WAKTU IBADAH PUASA
a. Menyiram air ke atas kepala pada siang hari karena haus ataupun udara panas, demikian pula menyelam  kedalam air pada siang hari.
b. Menta’khirkan mandi junub setelah adzan Shubuh.
c. Berbekam pada siang hari.
d. Mencium, mencumbu istri tetapi tidak sampai bersetubuh di siang hari (hukumnya makruh)
e. Beristinsyak (menghirup air kedalam hidung) terutama bila akan berwudhu, asal tidak dikuatkan menghirupnya.
f. Disuntik di siang hari.
g. Mencicipi makanan asal tidak ditelan.

7. ADAB-ADAB DALAM PUASA RAMADHAN
1. Berbuka SECEPATNYA apabila sudah masuk waktu Maghrib. Sunnah berbuka adalah sbb :
a. Disegerakan yakni sebelum melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti rutob (kurma muda), kurma dan air saja, setelah itu baru melaksanakan shalat.
b. Tetapi apabila makan malam sudah dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu.
c. Setelah berbuka berdo’a dengan do’a sbb : Artinya : “Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala tetap wujud insya Allah.”

2. Makan sahur. Adab-adab sahur :
a. Dilambatkan sampai akhir malam mendekati Shubuh.
b. Apabila pada tengah makan atau minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu Shubuh.
3. Lebih bersifat dermawan (banyak memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur’an
4. Menegakkan shalat malam/shalat Tarawih dengan berjama’ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada sepuluh malam terakhir (20 hb. sampai akhir Ramadhan). Cara shalat Tarawih adalah :

a. Dengan berjama’ah.
b. Salam tiap dua raka’at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat raka’at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka’at.
c. Dibuka dengan dua raka’at yang ringan.
d. Bacaan dalam witir : Raka’at pertama : Sabihisma Rabbika. Roka’t kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka’at ketiga : Qulhuwallahu ahad.
e. Membaca do’a qunut dalam shalat witir.
5. Berusaha menepati lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah Engkaulah pengampun, suka kepada pengampunan maka ampunilah aku.
6. Mengerjakan i’tikaf pada sepuluh malam terakhir.
7. Menjauhi perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.

Cara i’tikaf:
a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk ke tempat i’tikaf di masjid.
b. Tidak keluar dari tempat i’tikaf kecuali ada keperluan yang mendesak. c. Tidak mencampuri istri dimasa i’tikaf.

BAJU KOKO DAN KRIPIK APEL MALANG

BAGI ANDA YANG MENYIAPKAN DIRI UNTUK MENYAMBUT BULAN RAMADHAN DENGAN BAJU KOKO DAN KRIPIK APEL UNTUK OLEH-OLEH

KAMI MENYEDIAKAN BAJU KOKO YANG BERKUALITAS DAN KRIPIK APEL ASLI MALANG YANG GURIH DAN RENYAH, BAGI ANDA YANG BERMINAT SILAHKAN KUNJUNGI :  http://e-tokosemua.com/ KRIPIK APEL RASANYA UENAK SEKALI SILAHKAN MAU NYOBA, UNTUK WILAYAG JAKARTA BELI 14 KG DI HARGAI DENGAN Rp90.000,00/Kg DAN GRATIS ONGKOS KIRIM. SILAHKAN KUNJUNGI e-tokosemua.com



Pada tanggal 19 Juli nanti kita akan kedatangan tamu agung yaitu bulan suci ramadhan, alangkah lebih baiknya kita menyiapkan diri untuk belajar niat puasa ramadhan. 
Lapaz niat puasa di bulan Ramadhan:

Niat ini ada baiknya di ucapakan ketika setelah selesai sholat Tarawih dan akan lebih baik diucapkan ketika setelah makan sahur. dan pendapat para ulama adalah niat puasa itu sepanjang malam sebelum terbit fajar, untuk lebih detail nya anda bisa kunjungi web ini : http://id-id.facebook.com/notes/-muslimah-penuh-berkah-/hukum-melafadzkan-doa-niat-puasa-ramadhan-nawaitu-shouma-ghodin-apakah-niat-puas/240046262683934?ref=nf

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَي

Artinya : "Sengaja saya niat puasa besok pagi untuk melaksanakan puasa wajib di bulan Ramadhan pada tahun ini karena Allah SWT"

Lapaz niat di bawah ini ada baiknya di baca di awal Ramadhan di hari pertama puasa, fungsinya untuk jaga-jaga kalau-kalau kita lupa memasang niat di salah satu hari ketika puasa, jadi niat kita sudah kita rangkap selama satu bulan penuh. doa ini sangat cocok dibaca bagi laki-laki yang sudah dewasa saja, karena tidak halangan bagi lak-lali untuk meninggalkan puasanya kecuali yang telah ditentukan sebab musabab nya di dalam al Quran dan assunnah, bagi perempuan yang mau menggunakannya tidak jagi masalah. Allah SWT maha tahu niat hambanya.

نَوَيْتُ صَوْمَ الشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ كُلِّهَا لِلهِ تَعَالَى

Artinya : “Sengaja saya puasa pada bulan ramadhan penuh pada tahun ini karena Allah SWT”.

Doa ketika berbuka puasa :

اللَّهَمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أًفْطِرْتُ بِرَحْمَتِكَ يآأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Artinya : "Ya Allah, bagi-Mu puasaku, dan kepada-Mu aku beriman, dan atas segala Rizki-MU aku Berbuka dengan segala ramatmu, wahai yang maha penyayang".

Doa kamilin Atau Doa Sholat Tarawih 2023

  Doa kamilin Atau Doa Sholat Tarawih

Doa Kamilin

بسم الله الرحمن الرحيم


اَللَّهُمَّ اجْعَلْناَ بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنْ، وَلِلْفَرَآئِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكاَةِفَاعِلِيْنَ، وَلَمَاعِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِى الْأَخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَآءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَآءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَآءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَآءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَآئِرِيْنَ، وَاِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَاِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَمِنْ حُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آَكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفَّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَاَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مَنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ، وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقًا، ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَآءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلاَ تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَآءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَآاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Terjamahnya:

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-
kewajiban terhadap-Mu, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akherat , yang ridha dengan ketentuan, yang ber¬syukur atas nikmat yang diberikan, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, sampai kepada telaga (yakni telaga Nabi Muhammad) yang masuk ke dalam surga, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah de¬ngan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu yang murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui.
Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini tergolong orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya,
Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas penghulu kita Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau semuanya, berkat rahmat-Mu, oh Tuhan, Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.

DOA BERBUKA PUASA DI BULAN RAMADHAN

DO’A KETIKA BERBUKA PUASA DI BULAN RAMADHAN
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang." (HR.BUKHORI DAN MUSLIM)


ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Bacaan latin: Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah," (HR.ABU DAUD)


DO’A KETIKA BERBUKA BAGI ORANG YANG BERPUASA

 اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ بِرَحْمِتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي 

 “Ya Allah!, Sesungguhnya aku me-mohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, supaya memberi ampunan atasku.

HR. Ibnu Majah: 1/557. Hadits ini hasan menurut Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Takhrij Al-Adzkar, lihat Syarah Al-Adzkar: 4/342.

 BERDO’A UNTUK ORANG YANG MEMBERI MINUMAN

 اللَّهُمَّ اطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي

“Ya Allah! Berilah makan orang yang memberiku makan dan berilah minuman orang yang memberiku minuman. HR. Muslim: 3/126.

 DO’A APABILA BERBUKA DI RUMAH ORANG LAIN

 أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ، وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ، وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ المَلاَئِكَةُ 

“Semoga orang-orang yang berpuasa berbuka di sisimu dan orang-orang yang baik makan makananmu, serta malaikat mendo’akan.

Sunan Abu Dawud: 3/367, Ibnu Majah: 1/556 dan An-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah no. 296-298. Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud: 2/730.

UCAPAN ORANG YANG BERPUASA BILA DIHINA

 إِنِّي صَائِمٌ، إِنِّي صَائِمٌ

 ”Sesungguhnya aku sedang berpuasa. Sesungguhnya aku sedang berpuasa”. HR. Bukhari dengan Fathul Bari: 4/103, Muslim: 2/806.

Template by:
Free Blog Templates